Rapat Teknis Demplot Atonik, Langkah Lanjut Menuju Pertanian Berkelanjutan di Sulbar

Rapat teknis pembuatan demplot komoditi pertanian dan perkebunan Sulawesi Barat
Ktnasulbar.com, Mamuju- Menindak lanjuti hasil koordinasi bersama Gubernur Sulawesi Barat terkait rencana pembuatan demonstration plot (demplot) menggunakan produk Atonik (Zat Perangsang Tumbuh).
Para pemangku kepentingan kembali menggelar rapat teknis lanjutan, dihari yang sama.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang VIP Rumah Makan Gayatri, Mamuju, Kamis (29/5/2025) dan menjadi momen penting dalam menyusun langkah konkret menuju pelaksanaan program.
Mereka yang mengahdiri rapat tersebut adalah jajaran Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat.
Hadir pula pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Sulbar, KTNA Kabupaten Mamuju, serta perwakilan dari PT. Mitoku Sukses Makmur selaku mitra penyedia produk Atonik.
Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan kuatnya komitmen bersama dalam mendorong inovasi pertanian berbasis teknologi.
Jalannya rapat teknis
Dalam rapat ini, para peserta membahas secara rinci agenda utama, yakni menyiapkan teknis pelaksanaan demplot.
Mereka mulai dengan mengidentifikasi sejumlah wilayah potensial sebagai lokasi demplot, lalu merumuskan rencana survei lapangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Para peserta sepakat untuk segera melakukan kunjungan ke beberapa wilayah guna menentukan lokasi strategis, baik untuk komoditas pertanian seperti padi, jagung, dan cabai.
Ataupun untuk tanaman perkebunan seperti kakao dan kelapa sawit.
Dalam menentukan lokasi, mereka mempertimbangkan berbagai aspek penting, termasuk aksesibilitas, kesesuaian lahan, serta keterlibatan aktif petani setempat.
Perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Sulbar menyampaikan bahwa survei lokasi akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Survei ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam implementasi program, karena akan menentukan keberhasilan tahapan-tahapan selanjutnya.
Sementara itu, Ketua KTNA Provinsi Sulbar, Nawawi Muin, menegaskan pentingnya pelibatan petani lokal sejak tahap awal.
Ia meyakini bahwa keterlibatan langsung para petani akan menjadikan demplot bukan hanya sebagai lahan percontohan, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan kondisi nyata di lapangan.
“Demplot ini bukan hanya percontohan, tetapi juga menjadi tempat belajar bagi petani kita. Survei yang cermat akan menentukan keberhasilan program ke depan,” ujar Nawawi dengan penuh semangat.
PT. Mitoku Sukses Makmur juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung seluruh rangkaian kegiatan.
Mereka menyatakan kesiapan dalam menyediakan bimbingan teknis penggunaan produk Atonik dan melakukan pendampingan langsung di lapangan selama pelaksanaan program berlangsung.
Dengan terselenggaranya rapat teknis ini, maka tahapan menuju implementasi demplot telah memasuki fase operasional.
Kolaborasi antara pemerintah, kelompok tani, dan mitra swasta ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi pertanian Sulawesi Barat.
Lebih dari itu, program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana sinergi multi-pihak mampu mendorong pembangunan pertanian yang lebih maju, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan petani lokal.(**)