KTNA SULAWESI BARAT

Ini adalah website resmi dari KTNA Provinsi Sulawesi Barat

Maskot SiTani

Burung Maleo (Macrocephalon maleo) adalah burung endemik Sulawesi, yang bisa ditemukan di Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Gorontalo.

Makhluk dari kelas aves ini menarik bukan hanya dari sisi biologis, tetapi juga memiliki makna filosofis yang dalam kaitannya dengan petani dan pertanian:

1. Simbol Kesetiaan dan Kerja Sama

Burung maleo hidup berpasangan seumur hidup, menjadikannya simbol kesetiaan, keharmonisan, dan kerja sama.

Dalam budaya agraris, keberhasilan mengelola lahan pertanian sejak musim tanam hingga panen harus ditopang dengan semangat gotong royong, baik antara petani suami istri, begitu juga petani dan tetangganya.

2. Penghormatan terhadap Alam dan Leluhur

Maleo bertelur di pasir panas atau tanah vulkanik, lalu meninggalkan telurnya agar menetas sendiri dengan panas bumi.

Ini mencerminkan kepercayaan petani terhadap kekuatan alam, serta filosofi pasrah kepada kekuasaan Tuhan.

Tuhan Maha Adil dan pasti akan selalu menjaga kelangsungan rezeki makhluknya.

3. Lambang Keberanian dan Kemandirian

Anak maleo menetas dalam kondisi siap hidup mandiri, tanpa diasuh induknya.

Ini menjadi simbol kemandirian, keberanian, dan kesiapan menghadapi kehidupan sejak awal.

Filosofi ini mendorong petani untuk tangguh dan mandiri dalam menghadapi tantangan.

Setiap profesi, termasuk petani pasti mempunyai tantangan. Dan hanya petani hebat yang akan melalui tantangan itu tanpa keluhan.

4. Identitas dan Kebanggaan Lokal

Sebagai satwa endemik, maleo menjadi simbol identitas lokal masyarakat Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Gorontalo.

Demikian juga pertanian merupakan aktifitas masyarakat agraris masyarakat Sulawesi Barat sejak dahulu kala.

5. Keharmonisan dengan Lingkungan

Maleo bergantung pada kondisi alam tertentu untuk berkembang biak. Sehingga keberadaannya mencerminkan filosofi kehidupan petani untuk berdampingan secara harmonis dengan alam, menjaga ekosistem, dan tidak merusak lingkungan.

6. Simbol Spiritualitas dan Siklus Kehidupan

Dalam kepercayaan beberapa komunitas adat, burung maleo diyakini sebagai penjaga roh dan simbol reinkarnasi. Proses bertelurnya yang unik dianggap bagian dari siklus kehidupan dan hubungan spiritual antara manusia, alam, dan Tuhan.

Dalam dunia pertanian, hubungan spiritual manusia, alam dan Tuhan adalah sesuatu yang niscaya.

Sebagai manusia, petani jangan pernah lupa untuk beribadah dan berdo’a sebagai upaya mengingat keberadaan Tuhan.

Kesimpulan

Burung maleo bukan hanya spesies langka, tapi juga makhluk yang mengajarkan banyak nilai luhur: setia, mandiri, mencintai alam, religius, dan menjunjung tinggi warisan leluhur.