KTNA SULAWESI BARAT

Ini adalah website resmi dari KTNA Provinsi Sulawesi Barat

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulbar dan Biddokkes Polda Sulbar Perkuat Kolaborasi Dukung Ketahanan Pangan

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)Sulawesi Barat menyampaikan apresiasi kepada Biddokkes Polda Sulbar.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)Sulawesi Barat menyampaikan apresiasi kepada Biddokkes Polda Sulbar.

ktnasulbar.com, Mamuju— Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)Sulawesi Barat menyampaikan apresiasi kepada Biddokkes Polda Sulbar.

Ia menilai kolaborasi selama dua tahun terakhir berhasil memperkuat dukungan terhadap ketahanan pangan di daerah.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulbar, Drs. Nawawi Muin, mengatakan bahwa kerja sama ini tidak hanya seremonial, tetapi menyentuh masyarakat secara langsung.

Selama ini, Biddokkes rutin melibatkan KTNA dalam berbagai kegiatan sosial, terutama yang menyasar petani dan nelayan.

Salah satu bentuk kolaborasi yang melibatkan KTNA terlihat dalam kegiatan pengobatan gratis dirangkaikan pembagian bibit cabai yang digelar hari ini, 22 Juni 2025 di Jalan Arteri, Mamuju.

Biddokkes meminta bantuan KTNA untuk mengajak petani memanfaatkan layanan kesehatan gratis tersebut.

Ia menambahkan bahwa petani yang sehat akan lebih produktif dan mampu berkontribusi pada ketahanan pangan.

Kontak Tani Nelayan Andalan juga membantu menyebarkan informasi dan memfasilitasi kehadiran para petani dalam kegiatan pengobatan gratis itu.

Para petani datang dengan antusias, karena merasa mendapat perhatian dari pihak kepolisian.

Nawawi menyebut bahwa kegiatan seperti ini sebaiknya menjadi contoh bagi kecamatan lain.

Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya soal menjaga kesehatan, tetapi juga bagaimana memberdayakan petani.

Ia menegaskan bahwa KTNA siap terus mendukung program serupa di masa mendatang.

Kolaborasi lintas sektor dinilai mampu menciptakan dampak nyata di lapangan.

“Kami harap kerja sama ini tidak berhenti di sini,” lanjut Nawawi.

KTNA ingin memperluas kolaborasi ke bidang edukasi dan pemberdayaan ekonomi petani.

Menurutnya, memberdayakan secara berkelanjutan mesti dilakukan karena ketahanan pangan tidak cukup hanya mengandalkan peningkatan produksi.

Biddokkes juga menyampaikan komitmennya untuk terus melibatkan KTNA dalam program sosial berikutnya.

Kegiatan bersama ini dianggap sebagai bentuk sinergi antara sektor pertanian dan kesehatan.

KTNA Sulbar menyambut baik niat tersebut dan berharap kegiatan serupa menjangkau lebih banyak wilayah pedesaan.

Mereka meyakini, petani yang kuat akan menciptakan ketahanan pangan yang kuat pula.

Dengan semangat gotong royong, KTNA optimis sinergi ini mampu meningkatkan kualitas hidup petani dan nelayan.

Masyarakat desa perlu merasa dilibatkan dan didukung secara berkelanjutan.

Kerja sama ini dinilai mampu mempercepat terwujudnya masyarakat tani dan nelayan yang sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

Membangun ketahanan pangan hanya akan kokoh jika kita melakukannya secara bersama dari akar rumput.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *