KTNA SULAWESI BARAT

Ini adalah website resmi dari KTNA Provinsi Sulawesi Barat

KTNA Majene Gelar Rembug Madya dan Kemah 2025: Perkuat Kelembagaan, Tata Data, dan Siapkan Diri Hadapi PENAS XVI

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Majene menyelenggarakan kegiatan Rembug Madya

Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Majene menyelenggarakan kegiatan Rembug Madya

Ktnasulbar.com, Majene- Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Majene menyelenggarakan kegiatan Rembug Madya Sabtu-Ahad (24-25/05/2025).

Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Kemah KTNA Kabupaten Majene 2025.

Kegiatan ini berlangsung di Desa Buttu Saman, Dusun Lambe-Lambe, dan menghadirkan pengurus KTNA serta perwakilan kelompok tani dan nelayan dari seluruh kecamatan di Kabupaten Majene.

Suasana kebersamaan dan semangat gotong royong mewarnai setiap sesi, mencerminkan karakter kuat komunitas pertanian dan perikanan di daerah ini.

Selama dua hari penuh, para peserta mengikuti rangkaian diskusi dan kegiatan lapangan yang fokus pada tiga agenda strategis.

Poin KTNA Majene selenggarakan Rembug

Pertama, peserta membahas upaya penguatan kelembagaan KTNA agar semakin solid dalam mendampingi petani dan nelayan menghadapi berbagai tantangan pembangunan.

Kedua, peserta juga menyoroti pentingnya melakukan pemutakhiran dan pemantapan data base kelompok tani dan nelayan.

Dan ketiga, peserta rembug menyusun langkah-langkah awal dalam rangka persiapan menghadapi Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XVI yang akan digelar di Gorontalo pada tahun 2026.

Ketua KTNA Kabupaten Majene memberikan sambutan dengan menekankan bahwa Rembug Madya dan Kemah ini bukan sekadar ajang pertemuan rutin.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana strategis untuk menyamakan visi dan meningkatkan koordinasi antarkelompok.

Juga sekaligus memperkuat peran kelembagaan KTNA dalam mendukung pembangunan sektor pertanian dan kelautan secara berkelanjutan.

“Kita ingin KTNA hadir sebagai mitra aktif pemerintah dan menjadi penggerak utama dalam mendampingi petani dan nelayan. Untuk itu, kelembagaan yang kuat dan data yang akurat adalah kunci,” tegasnya.

Salah satu peserta diskusi kelompok menambahkan bahwa keberhasilan program pertanian dan perikanan sangat bergantung pada kualitas data.

“Data yang valid menjadi fondasi utama dalam perencanaan. Tanpa data yang benar, mengakses program bantuan, pelatihan, maupun penguatan kapasitas menjadi hal yang sulit,” ujarnya.

Selain membahas internal kelembagaan, kegiatan ini juga mengarahkan perhatian pada persiapan menuju PENAS XVI.

Peserta mulai menyusun strategi penguatan sumber daya manusia, merancang mekanisme seleksi peserta yang transparan, serta memperkuat koordinasi lintas sektor.

KTNA Majene merasa yakin bisa tampil optimal dalam event nasional tersebut dan membawa pulang manfaat nyata bagi komunitas petani dan nelayan.

Menutup kegiatan Rembug adalah dengan melakukan kemah bersama yang menjadi simbol kebersamaan dan solidaritas antar anggota KTNA.

Keakraban dan semangat kerja sama menjadi spirit selama kegiatan berlangsung.

Peserta saling bertukar gagasan, dan mempererat hubungan sosial yang menjadi fondasi kekuatan kolektif di lapangan.

KTNA berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremoni semata.

Sebaliknya, mereka menargetkan agar hasil-hasil dari Rembug Madya dan Kemah 2025 ini benar-benar diterjemahkan dalam langkah konkret untuk memperkuat kelembagaan, meningkatkan kualitas data, dan mempercepat peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan di Kabupaten Majene.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *