Kolaborasi KTNA, GP Ansor, dan Pemprov Sulbar Bagikan Bibit Cabai, Dorong Ketahanan Pangan Warga

KTNA, GP Ansor, Pemprov Sulbar dan berbagai stake holders bagikan bibit cabai untuk mendorong ketahanan pangan warga.
Mamuju, ktnasulbar.com – Dorong ketahanan pangan warga, KTNA, GP Ansor, Pemprov Sulbar dan berbagai stake holders bagikan bibit cabai.
Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Mamuju melakukan kolaborasi dengan GP Ansor Mamuju, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Sekretariat Provinsi Sulawesi Barat, serta Wakil Gubernur Sulbar dalam aksi nyata mendukung ketahanan pangan masyarakat.
Mereka membagikan bibit cabai keriting secara gratis kepada warga yang melintas di depan Kantor Gubernur Sulbar, Jalan Abd. Malik Pattana Endeng, Mamuju.
Kegiatan membagikan bibit cabai dorong ketahanan pangan warga ini berlangsung sejak pagi, Selasa (3/6/2025) menarik perhatian banyak pengendara yang melintas.
Para relawan dari GP Ansor dan perwakilan instansi pemerintah dengan sigap membagikan ratusan bibit cabai.
Mereka juga memberikan edukasi singkat mengenai pentingnya menanam sendiri kebutuhan dapur, terutama di tengah meningkatnya tekanan inflasi pangan.
Ketua KTNA Kabupaten Mamuju, Muhammad Padil, menjelaskan bahwa aksi pembagian bibit ini merupakan bagian dari strategi bersama dalam menghadapi tantangan inflasi.
Ia menekankan bahwa cabai merupakan salah satu komoditas utama penyumbang inflasi, sehingga warga memerlukan solusi dari tingkat rumah tangga.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk menanam sendiri kebutuhan dapur mereka, khususnya cabai,” ungkap Padil.
“Dengan begitu, mereka tidak hanya bisa mengurangi pengeluaran, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga pangan,” lanjutnya saat ditemui di lokasi kegiatan.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Mamuju, Ali Akbar Ahmad, menyampaikan bahwa keterlibatan organisasinya dalam kegiatan ini mencerminkan semangat kolaboratif antara pemuda dan pemerintah daerah.
Ia menegaskan bahwa GP Ansor selalu siap terlibat dalam program strategis yang membawa dampak langsung bagi masyarakat.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Melalui aksi ini, kami berharap masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap pentingnya menanam di pekarangan rumah,” paparnya.
“Ini bukan hanya soal swasembada, tapi juga tentang membangun budaya produktif di lingkungan masing-masing,” tutupnya.
Pembagian bibit cabai sebagai upaya untuk mendorong ketahanan pangan warga ini mendapat sambutan positif dari warga.
Banyak di antara mereka yang menghentikan kendaraan, turun, dan menerima bibit dengan senang hati.
Tidak sedikit pula yang menyatakan siap menanam bibit tersebut di halaman rumah, pot, atau pekarangan kecil sebagai bentuk kontribusi terhadap ketahanan pangan keluarga.
Salah satu warga, Andi Rosmini, mengaku senang bisa mendapatkan bibit cabai secara gratis. Ia menyatakan akan langsung menanamnya di rumah.
“Kalau bisa panen sendiri, kita tidak perlu beli cabai mahal di pasar. Ini sangat membantu,” Andi Rosmini.
Melalui kegiatan ini, para pihak yang terlibat menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.
Mereka berharap gerakan kecil ini bisa memantik kesadaran lebih luas di masyarakat untuk mulai menanam, menjaga lingkungan, dan membangun kemandirian pangan dari rumah masing-masing.(**)